dalam paragraf berikut. Jika ada setidaknya satu fakta anda tidak tahu sebelumnya, bayangkan perbedaan itu bisa membuat.
JAKARTA, Kompas.com - Pemain-pemain biliar Indonesia saat ini mulai naik ke permukaan dan unjuk gigi di pentas dunia. Beberapa gelar bertaraf internasional berhasil dibawa pulang ke Tanah Air dengan penuh perjuangan. Para pemain itu sukses melaksanakan kewajibannya membela dan mengharumkan nama bangsa. Namun muncul pertanyaan, setelah pensiun, akankah pemerintah melaksanakan kewajibannya untuk mengurus mereka? Sepertinya informasi baru ditemukan tentang sesuatu setiap hari. Dan topik
tidak terkecuali. Jauhkan membaca untuk mendapatkan berita lebih segar tentang
.
Sejumlah fakta membuktikan bahwa nasib para atlet yang pernah mengharumkan nama bangsa tidak terlalu diperhatikan. Tanyakan kepada Ellyas Pical, kenapa dia harus berjualan narkoba di umurnya yang senja dengan status legenda tinju yang ia sandang. Jawabannya cuma satu, karena pemerintah lupa pada mereka. Pepatah "Habis manis, sepah dibuang" sangat tepat menggambarkan kondisi yang mereka hadapi, karena ketika muda dan berprestasi dipuja, tetapi kala tua dilupakan. Ricky Yang, pebiliar peringkat lima dunia dan pemenang Phillippine Open Pool Championship 2009, tidak memungkiri hal itu. "Saya berharap untuk Menpora, kami ini tolong diperhatikan lagi untuk ke depannya. Seperti saya yang sudah bisa masuk final (kejuaraan internasional) dua kali, tapi sampai sekarang saya masih ngontrak rumah. Mau dibawa ke mana kami (setelah pensiun)?" kata pria berusia 37 tahun itu. "Harapannya, kami itu jangan disia-siakan. Pemain luar negeri bisa berusaha habis-habisan untuk negaranya, karena keluarganya sudah aman (ditunjang negara). Kalau kami, disuruh habis-habisan, tapi dapur terus menjerit."
tidak terkecuali. Jauhkan membaca untuk mendapatkan berita lebih segar tentang
.
Sejumlah fakta membuktikan bahwa nasib para atlet yang pernah mengharumkan nama bangsa tidak terlalu diperhatikan. Tanyakan kepada Ellyas Pical, kenapa dia harus berjualan narkoba di umurnya yang senja dengan status legenda tinju yang ia sandang. Jawabannya cuma satu, karena pemerintah lupa pada mereka. Pepatah "Habis manis, sepah dibuang" sangat tepat menggambarkan kondisi yang mereka hadapi, karena ketika muda dan berprestasi dipuja, tetapi kala tua dilupakan. Ricky Yang, pebiliar peringkat lima dunia dan pemenang Phillippine Open Pool Championship 2009, tidak memungkiri hal itu. "Saya berharap untuk Menpora, kami ini tolong diperhatikan lagi untuk ke depannya. Seperti saya yang sudah bisa masuk final (kejuaraan internasional) dua kali, tapi sampai sekarang saya masih ngontrak rumah. Mau dibawa ke mana kami (setelah pensiun)?" kata pria berusia 37 tahun itu. "Harapannya, kami itu jangan disia-siakan. Pemain luar negeri bisa berusaha habis-habisan untuk negaranya, karena keluarganya sudah aman (ditunjang negara). Kalau kami, disuruh habis-habisan, tapi dapur terus menjerit."
, orang lain yang perlu tahu tentang
akan mulai aktif mencari Anda.
No comments:
Post a Comment