BENGKULU, KOMPAS.com - Para petani di Kabupaten Lebong, Bengkulu, mengeluhkan peredaran racun hama oplosan berharga murah tetapi tidak ampuh. "Kami membeli racun hama merk Dencis itu pada pedagang pengecer di pasar dengan harga lebih rendah dari racun biasanya, namun racun tersebut tidak mematikan hama," kata Dermawan, seorang petani sawah saat dihubungi dari Bengkulu, Minggu (10/7/2011). Racun dibeli pada hari pasar mingguan pekan lalu diragukan kualitasnya, sehingga para petani mengeluh, sedangkan pedagangnya tidak pernah datang lagi ke pekan tersebut, hal itu sudah dilaporkan ke dinas terkait. Akibat tergiur dengan harga rendah yaitu Rp 7.500 per kaleng ukuran kecil,maka petani banyak yang membeli, sedangkan harga racun hama asli harga mencapai Rp 15 ribu dengan ukuran sama. Sebagian besar informasi ini berasal langsung dari pro
. Hati-hati membaca untuk mengakhiri hampir menjamin bahwa Anda akan tahu apa yang mereka ketahui.
Pada saat memasuki musim tanam 2011 tidak hanya racun hama yang langka, tapi berbagai jenis pupuk juga sangat kurang, meskipun ada jualannya, namun harganya sangat tinggi, keluh seorang petani Desa tabah Atas tersebut. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebong Pancawarman mengakui ada laporan dari berbagai petani akhir-akhir ini terkait racun hama oplosan tersebut. "Kami sedangkan mendata dan mengumpulkan barang bukti di lapangan, bila ditemukan betul-betul tidak mematikan hama, maka penjualnya akan dikenakan sanksi," ujarnya. Wakil Bupati Lebong Panca Wijaya juga membenarkan adanya keluhan masyarakat terhadap penggunaan racun merk Dencis tersebut yang banyak beredar di pasaran daerah itu. "Kami mengimbau kepada petani agar sebelum mebeli racun hama maupun bentuk sarana pertanian lainnya untuk diteliti keasliannya, kalau belum paham akan kualitas produk itu tanyakan langsung pada instansi teknis," katanya. Selain itu kepada seluruh pedagang yang ada di wilayah itu agar tidak menjual racun oplosan atau merk palsu karena pedagang tersebut bisa dipidanakan karena merugikan masyarakat, katanya.
. Hati-hati membaca untuk mengakhiri hampir menjamin bahwa Anda akan tahu apa yang mereka ketahui.
Pada saat memasuki musim tanam 2011 tidak hanya racun hama yang langka, tapi berbagai jenis pupuk juga sangat kurang, meskipun ada jualannya, namun harganya sangat tinggi, keluh seorang petani Desa tabah Atas tersebut. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebong Pancawarman mengakui ada laporan dari berbagai petani akhir-akhir ini terkait racun hama oplosan tersebut. "Kami sedangkan mendata dan mengumpulkan barang bukti di lapangan, bila ditemukan betul-betul tidak mematikan hama, maka penjualnya akan dikenakan sanksi," ujarnya. Wakil Bupati Lebong Panca Wijaya juga membenarkan adanya keluhan masyarakat terhadap penggunaan racun merk Dencis tersebut yang banyak beredar di pasaran daerah itu. "Kami mengimbau kepada petani agar sebelum mebeli racun hama maupun bentuk sarana pertanian lainnya untuk diteliti keasliannya, kalau belum paham akan kualitas produk itu tanyakan langsung pada instansi teknis," katanya. Selain itu kepada seluruh pedagang yang ada di wilayah itu agar tidak menjual racun oplosan atau merk palsu karena pedagang tersebut bisa dipidanakan karena merugikan masyarakat, katanya.
. Bandingkan apa yang telah Anda pelajari di sini ke artikel masa depan sehingga Anda dapat tetap waspada terhadap perubahan di bidang
.
No comments:
Post a Comment