JAKARTA, KOMPAS.com - Para pelaku penculikan salah target kalau mengincar Peter. Karena Peter hanya anak seorang pedagang mi biasa. Bahkan kedua orangtua Peter juga baru enam bulan buka usaha di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Hal itu disampaikan Merri (45) kepada Kompas.com saat ditemui di tempat dagangnya di Fresh Market, Pantai Indah Kapuk, Rabu (30/3/2011). Sebelumnya saya karyawan di Kapuk. Dia menduga kawanan penculik sudah mengincar anaknya yang selalu pulang ke Muara Karang. "Rumah itu memang besar, tapi bukan punya saya," katanya. Merri adalah warga Tangerang yang pindah ke Jakarta sepuluh tahun lalu karena bekerja di Kapuk. Namun, enam bulan lalu Merri memutuskan berhenti dan membuka usaha mi Aceh bersama suaminya. Dia tinggal di Muara Karang, di rumah milik temannya yang memang tidak terpakai. Saat ditanya tentang Peter, Merri menjawab Peter adalah anak laki-laki biasa. "Peter anaknya baik. Kalau hari Minggu atau sedang tidak ada kuliah, Peter sering datang kemari membantu saya. Barusan juga dia dari sini," ujarnya. Menurut Merri, Peter merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Sejak kecil Peter tak pernah melakukan kenakalan yang berlebihan. "Ya, sewajarnya anak laki-laki saja. Makanya saya kaget sewaktu ada orang datang ke rumah saya mau menangkap Peter karena disangka terlibat Narkoba," kata Merri. Merri mengatakan, setelah kejadian itu dia langsung memeriksakan urin anaknya ke laboratorium dan terbukti anaknya negatif menggunakan narkoba. Dia memang sempat mengira para penculik adalah polisi yang betul-betul ingin menangkap anaknya karena kasus narkoba. Waktu terbaik untuk belajar tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah adalah sebelum Anda berada di tengah-tengah hal. Wise pembaca akan terus membaca untuk mendapatkan beberapa pengalaman berharga Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah sementara itu masih bebas.
Saat kejadian, kata Merri, Wiliam memang sedang bermain di rumah anaknya. Merri dan suami sedang berada di kamar, ketika tiba-tiba pintu kamarnya diketuk pembantunya. Dia dan suami terkejut ketika pembantunya mengatakan ada polisi akan menangkap Peter karena kasus narkoba. "Saya tidak kepikiran tanya surat tugas atau apalah itu, karena begitu buka pintu, orang itu sudah di depan saya. Lalu satu persatu temannya masuk rumah dan memaksa membawa Peter," katanya. Beruntung, sebelum mobil berangkat, suami Merri curiga karena tidak ada satu pun orang-orang yang mengaku polisi itu yang berseragam polisi. Suami Merri langsung mencegat mobil, mematikan mesin mobil, lalu menarik Peter keluar dari mobil. "Setelah Peter keluar, mobil nyala lagi dan langsung pergi membawa Wiliam yang masih tertinggal di mobil," kenang Merri. Setelah mobil pergi itulah Merri kemudian melaporkan hal ini kepada RT dan pihak RT melaporkan kejadian tersebut ke polisi.Atas hubungan persahabatan Peter dan Wiliam, Merri mengaku tahu bahwa Wiliam sering main ke rumahnya tapi tidak tahu siapa orangtua Wiliam. "Saya bertemu orangtua Wiliam saat kejadian karena mereka datang ke rumah saya, tapi tidak sempat tanya-tanya nomor telepon atau alamat rumah," kata Merri. Setelah kejadian itu, Merri dan Peter memang merasakan trauma dan kini Merri lebih protektif menjaga putranya. Kebiasaannya menanyakan keberadaan putranya kini jadi lebih sering dibandingkan sebelum kejadian terjadi. Namun, meski trauma, Merri dan keluarga tidak dendam.Kini Peter sudah mulai kuliah seperti biasa sebagai mahasiswa semester 7 di kampusnya.Merri berharap, kasus ini bisa jadi pelajaran bagi keluarga yang lain apabila kedatangan tamu yang mengaku polisi dan akan menggeledah atau menangkap, agar selalu menanyakan tentang surat tugas atau surat penangkapan. Kini Merri ingin melanjutkan hidupnya agar kembali normal lagi. "Kasusnya kan sudah selesai, pelakunya juga sudah tertangkap. Saya berterima kasih kepada polisi yang sangat cepat mengungkap kasus ini. Saya harap tidak usah dibesar-besarkan lagi, cukup sampai disini saja. Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus-kasus seperti ini," tutup Merri. Seperti diberitakan, William dan Peter, keduanya mahasiswa Universitas Bunda Mulia (UBM), diculik oleh enam orang tak dikenal, tiga di antaranya oknum polisi.
Saat kejadian, kata Merri, Wiliam memang sedang bermain di rumah anaknya. Merri dan suami sedang berada di kamar, ketika tiba-tiba pintu kamarnya diketuk pembantunya. Dia dan suami terkejut ketika pembantunya mengatakan ada polisi akan menangkap Peter karena kasus narkoba. "Saya tidak kepikiran tanya surat tugas atau apalah itu, karena begitu buka pintu, orang itu sudah di depan saya. Lalu satu persatu temannya masuk rumah dan memaksa membawa Peter," katanya. Beruntung, sebelum mobil berangkat, suami Merri curiga karena tidak ada satu pun orang-orang yang mengaku polisi itu yang berseragam polisi. Suami Merri langsung mencegat mobil, mematikan mesin mobil, lalu menarik Peter keluar dari mobil. "Setelah Peter keluar, mobil nyala lagi dan langsung pergi membawa Wiliam yang masih tertinggal di mobil," kenang Merri. Setelah mobil pergi itulah Merri kemudian melaporkan hal ini kepada RT dan pihak RT melaporkan kejadian tersebut ke polisi.Atas hubungan persahabatan Peter dan Wiliam, Merri mengaku tahu bahwa Wiliam sering main ke rumahnya tapi tidak tahu siapa orangtua Wiliam. "Saya bertemu orangtua Wiliam saat kejadian karena mereka datang ke rumah saya, tapi tidak sempat tanya-tanya nomor telepon atau alamat rumah," kata Merri. Setelah kejadian itu, Merri dan Peter memang merasakan trauma dan kini Merri lebih protektif menjaga putranya. Kebiasaannya menanyakan keberadaan putranya kini jadi lebih sering dibandingkan sebelum kejadian terjadi. Namun, meski trauma, Merri dan keluarga tidak dendam.Kini Peter sudah mulai kuliah seperti biasa sebagai mahasiswa semester 7 di kampusnya.Merri berharap, kasus ini bisa jadi pelajaran bagi keluarga yang lain apabila kedatangan tamu yang mengaku polisi dan akan menggeledah atau menangkap, agar selalu menanyakan tentang surat tugas atau surat penangkapan. Kini Merri ingin melanjutkan hidupnya agar kembali normal lagi. "Kasusnya kan sudah selesai, pelakunya juga sudah tertangkap. Saya berterima kasih kepada polisi yang sangat cepat mengungkap kasus ini. Saya harap tidak usah dibesar-besarkan lagi, cukup sampai disini saja. Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus-kasus seperti ini," tutup Merri. Seperti diberitakan, William dan Peter, keduanya mahasiswa Universitas Bunda Mulia (UBM), diculik oleh enam orang tak dikenal, tiga di antaranya oknum polisi.
No comments:
Post a Comment