JAKARTA, KOMPAS.com -- Insiden yang menimpa dua wartawan infotainment dari salah satu televisi swasta, Yani dan Noviandi Kurniawan, hingga kini belum menemukan jalan damai. Bahkan bos Republik Cinta Management (RCM), Ahmad Dhani, justru merasa difitnah telah melakukan tindak kekerasan kepada keduanya. "Ya enggak apa-apalah, karena semuanya sudah dipelintir dan difitnah. Sekarang gini bayangkan posisi lagi membungkuk terus dipukul dadanya, bagaimana caranya? Mereka menceritakan gosip yang berlebihan, apalagi tentang mereka sendiri," kata penasehat hukum Dhani, Masyamsul Huda saat dihubungi di Jakarta, Rabu (2/3/2011). Karenanya, hingga saat ini Dhani belum mau melontarkan kata maaf atas insiden yang terjadi di depan kediaman vokalis Mulan Jameela, perempuan yang dikabarkan melahirkan darah daging mantan suami penyanyi Maia Estianty itu. The more authentic information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia you know, the more likely people are to consider you a mobil keluarga ideal terbaik indonesia expert. Read on for even more mobil keluarga ideal terbaik indonesia facts that you can share.
"Mas Dhani bilang 'Kalau disuruh minta maaf kayak begini aku bilang harus fair, karena aku ada di ruang private, di mobil, dan ada di halaman Mulan, kalau masih ngotot bawa saja ke Dewan Pers, biar yang mengadili saya biar Dewan Pers'," tekan Masyamsul menirukan ucapan Dhani. Ditegaskan Masyamsul, Dhani siap berhadapan dengan Global TV di Dewan Pers. "Ya kami akan menanggapi di rumah yang tepat, di Dewan Pers, biar Dewan Pers mendudukkan perkara ini dalam perspektif bagaimana aturan yang benar di wartawan ini, terutama wartawan infotainment," tandasnya. Masalah hukum sendiri? "Ya monggo saja, nanti Dewan Pers yang mengatur, artinya begini hukum itu logika, kalau kami tidak memukul kenapa kami mesti takut, itu versi mereka yang untuk membela diri," tutup Masyamsul. Pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani, dilaporkan ke Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (28/2/2011) malam, lantaran diduga terlibat kekerasan dan perampasan materi liputan terhadap juru kamera Global TV.
"Mas Dhani bilang 'Kalau disuruh minta maaf kayak begini aku bilang harus fair, karena aku ada di ruang private, di mobil, dan ada di halaman Mulan, kalau masih ngotot bawa saja ke Dewan Pers, biar yang mengadili saya biar Dewan Pers'," tekan Masyamsul menirukan ucapan Dhani. Ditegaskan Masyamsul, Dhani siap berhadapan dengan Global TV di Dewan Pers. "Ya kami akan menanggapi di rumah yang tepat, di Dewan Pers, biar Dewan Pers mendudukkan perkara ini dalam perspektif bagaimana aturan yang benar di wartawan ini, terutama wartawan infotainment," tandasnya. Masalah hukum sendiri? "Ya monggo saja, nanti Dewan Pers yang mengatur, artinya begini hukum itu logika, kalau kami tidak memukul kenapa kami mesti takut, itu versi mereka yang untuk membela diri," tutup Masyamsul. Pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani, dilaporkan ke Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (28/2/2011) malam, lantaran diduga terlibat kekerasan dan perampasan materi liputan terhadap juru kamera Global TV.
No comments:
Post a Comment