JEMBER, KOMPAS.com - Ratusan pendemo pendukung Bupati Jember (non aktif) MZA Djalal berbondong-bondong datangi DPRD Jember minta bertemu dengan empat orang pimpinan, Senin (17/1/2011). Mereka minta pertanggungjawaban empat pimpinan, seorang ketua dan tiga wakil ketua, karena telah menandatangani kesepakatan dengan gubernur untuk menunjuk Pejabat (Pj) Bupati Jember Tedy Zarkasi. Para pengunjuk rasa menolak penunjukkan Pejabat Bupati Tedy Zarkasi karena tidak sesuai prosedur dan perundang-undangan. "Ini berawal dari kesepakatan empat orang pimpinan DPRD Jember menghadap Gubernur Soekarwo sambil menyodorkan nama pejabat bupati," kata Rachmatullah dari Aliansi Rakyat Jember, Senin (17/1/2011). How can you put a limit on learning more? The next section may contain that one little bit of wisdom that changes everything.
Ratusan orang itu mengaku kecewa karea tidak bisa bertemu dengan empat pimpinan DPRD Jember. Untuk itu, mereka berjanji akan datang untuk kesekian kalinya agar bisa betemu dengan pimpinan DPRD Jember. Ulah pimpinan yang membuat kesepakatan sendiri dengan gubernur, memaksa 29 anggota DPRD Jember dari partai pendukung Bupati MZA Djalal mengajukan mosi tidak percaya kepada Ketua DPRD Jember Saptono Yusuf dari Partai Demokrat, dan tiga wakilnya antara lain Lukman Winarto dari PDIP, Miftahul Ulum dari PKB dan Marzuki Abd Ghofur dari PKNU. Akibatnya, suasana DPRD Jember menjadi vacuum sehingga rapat badan musyawarah yang berjumlah 25 orang untuk menjadwalkan paripurna membahas APBD 2011 tak pernah korum. Sebanyak 14 orang dari 29 orang pendukung MZA Djalal tidak pernah hadir, alasannya mereka mendesak pimpinan untuk pertanggungjawaban sikapnya karena mengambil keputusan sendiri. "Pimpinan DPRD ini 'berkhianat' terhadap anggota DPRD, karena tidak melibatkan anggota DPRD dalam pemberian pertimbangan itu," kata Jufriyadi, ketua Fraksi PKNU.
Ratusan orang itu mengaku kecewa karea tidak bisa bertemu dengan empat pimpinan DPRD Jember. Untuk itu, mereka berjanji akan datang untuk kesekian kalinya agar bisa betemu dengan pimpinan DPRD Jember. Ulah pimpinan yang membuat kesepakatan sendiri dengan gubernur, memaksa 29 anggota DPRD Jember dari partai pendukung Bupati MZA Djalal mengajukan mosi tidak percaya kepada Ketua DPRD Jember Saptono Yusuf dari Partai Demokrat, dan tiga wakilnya antara lain Lukman Winarto dari PDIP, Miftahul Ulum dari PKB dan Marzuki Abd Ghofur dari PKNU. Akibatnya, suasana DPRD Jember menjadi vacuum sehingga rapat badan musyawarah yang berjumlah 25 orang untuk menjadwalkan paripurna membahas APBD 2011 tak pernah korum. Sebanyak 14 orang dari 29 orang pendukung MZA Djalal tidak pernah hadir, alasannya mereka mendesak pimpinan untuk pertanggungjawaban sikapnya karena mengambil keputusan sendiri. "Pimpinan DPRD ini 'berkhianat' terhadap anggota DPRD, karena tidak melibatkan anggota DPRD dalam pemberian pertimbangan itu," kata Jufriyadi, ketua Fraksi PKNU.
No comments:
Post a Comment