KOMPAS.com - Film-film romantis, buku-buku percintaan, lagu-lagu cinta, artikel di majalah, bahkan teman-teman mengelilingi kita dengan istilah "hadiah Valentine". Hadiah Valentine apa yang paling dinanti? Mencari tahu, PT Kraft Foods Indonesia menggelar survei di 6 negara Asia; China, India, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Indonesia. Dalam talkshow yang digelar pada hari Minggu, 13 Februari 2011, bertajuk Toblerone Love Story, Devy Yheanne, Head of Corporate Affairs PT Kraft Foods Indonesia mengungkapkan hasil survei yang telah mereka dapatkan. "Hasil survei kami mengatakan bahwa 53 persen responden pertama kali memikirkan cokelatlah hadiah yang ingin mereka berikan kepada pasangan. Namun, hanya sekitar 23 persen responden yang mengharapkan cokelat sebagai hadiah di hari Valentine. Sekitar 42 persen responden wanita mengatakan, Valentine tak ada artinya kalau tidak ada cokelat, permen, atau bunga. Bahkan 20 persen responden wanita mengatakan, mereka lebih memilih 1 kotak cokelat lezat kecil ketimbang sekotak cokelat besar yang rasanya biasa-biasa saja," jelas Devy. Knowledge can give you a real advantage. To make sure you're fully informed about mobil keluarga ideal terbaik indonesia, keep reading.
Mengapa cokelat? Alexander Sriewijono, psikolog yang sering menjadi pembicara di berbagai acara ini mengungkap bahwa cokelat memang sudah lama menjadi semacam simbol pemberian hadiah kepada pasangan. "Cokelat memiliki zat phenylethylamine yang memicu keluarnya zat atau hormon pada otak yang bisa membuat seseorang merasa bergairah dan berbunga-bunga. Sensasinya membuat seseorang bersemangat," jelas Alex. Bisa jadi, hal itulah yang kemudian membuat seseorang merasa senang mendapatkan cokelat. Dapat hadiah saja sudah membuat senang, apalagi hadiahnya enak dan bikin bersemangat. Lebih dalam, Devy mengutarakan, bahwa sekitar 49 persen responden asal Indonesia mengaku tak berkeberatan mengeluarkan sekitar Rp 200.000 untuk membeli hadiah bagi orang tersayang di hari Valentine. Dibanding dengan negara lain, angka tersebut merupakan nilai terkecil dari negara lain. Bisa jadi, bagi responden Indonesia, harga serta merek dari hadiah yang diterima bukan hal yang memberi kepuasaan, sebanyak 53 persen responden mengakui hal ini. Menurut para responden, perhatian yang diberi kekasih di balik setiap hadiah adalah hal yang paling membahagiakan. Selain cokelat, makan malam merupakan kegiatan perayaan Valentine yang paling ditunggu. Sekitar 64 persen responden di China mengharapkan hal ini, setara dengan responden India. Di Malaysia, 55 persen responden mengharapkan makan malam romantis ini, di Filipina sebanyak 56 persen, dan di Singapura, sebanyak 53 persen responden. Sementara di Indonesia, hanya 43 persen responden yang mengharapkan makan malam romantis bersama pasangan di hari Valentine. Mungkin berkaitan dengan pilihan responden Indonesia (58 persen) yang merasa tak masalah melakukan kegiatan apa pun di hari Valentine asalkan bisa bersama pasangannya. Bahkan 44 persen responden mengatakan kepada kekasih mereka agar tidak mengkhawatirkan persoalan hadiah karena mereka tak terlalu mengharapkannya.
NAD Editor: Nadia Felicia
Mengapa cokelat? Alexander Sriewijono, psikolog yang sering menjadi pembicara di berbagai acara ini mengungkap bahwa cokelat memang sudah lama menjadi semacam simbol pemberian hadiah kepada pasangan. "Cokelat memiliki zat phenylethylamine yang memicu keluarnya zat atau hormon pada otak yang bisa membuat seseorang merasa bergairah dan berbunga-bunga. Sensasinya membuat seseorang bersemangat," jelas Alex. Bisa jadi, hal itulah yang kemudian membuat seseorang merasa senang mendapatkan cokelat. Dapat hadiah saja sudah membuat senang, apalagi hadiahnya enak dan bikin bersemangat. Lebih dalam, Devy mengutarakan, bahwa sekitar 49 persen responden asal Indonesia mengaku tak berkeberatan mengeluarkan sekitar Rp 200.000 untuk membeli hadiah bagi orang tersayang di hari Valentine. Dibanding dengan negara lain, angka tersebut merupakan nilai terkecil dari negara lain. Bisa jadi, bagi responden Indonesia, harga serta merek dari hadiah yang diterima bukan hal yang memberi kepuasaan, sebanyak 53 persen responden mengakui hal ini. Menurut para responden, perhatian yang diberi kekasih di balik setiap hadiah adalah hal yang paling membahagiakan. Selain cokelat, makan malam merupakan kegiatan perayaan Valentine yang paling ditunggu. Sekitar 64 persen responden di China mengharapkan hal ini, setara dengan responden India. Di Malaysia, 55 persen responden mengharapkan makan malam romantis ini, di Filipina sebanyak 56 persen, dan di Singapura, sebanyak 53 persen responden. Sementara di Indonesia, hanya 43 persen responden yang mengharapkan makan malam romantis bersama pasangan di hari Valentine. Mungkin berkaitan dengan pilihan responden Indonesia (58 persen) yang merasa tak masalah melakukan kegiatan apa pun di hari Valentine asalkan bisa bersama pasangannya. Bahkan 44 persen responden mengatakan kepada kekasih mereka agar tidak mengkhawatirkan persoalan hadiah karena mereka tak terlalu mengharapkannya.
NAD Editor: Nadia Felicia
No comments:
Post a Comment