TERNATE, KOMPAS.com - Sejumlah PNS yang berdomisili di Kota Ternate, enggan berkantor ke Sofifi Halmahera, ibukota Provinsi Maluku Utara (Malut), menyusul cuaca buruk di laut Halmahera selama sepekan terakhir. "Kami terpaksa tidak masuk kantor, karena selama sepekan ini cuaca di laut Halmahera sangat buruk sehingga kami takut menyeberang ke Sofifi," kata salah seorang PNS di Pemprov Malut, Irvan Mahmud di Ternate, Rabu (2/2/2011). Sebagian besar PNS yang bekerja di Pemprov Malut masih berdomisili di Kota Ternate, karena Ternate merupakan pusat pemerintahan Pemprov Malut, sebelum dipindahkan ke Sofifi. Para PNS yang ingin ke Sofifi harus menggunakan speedboat berukuran kecil, namun karena tingginya gelombang di laut Halmahera, para pemilik speedboat terpaksa tidak beroperasi, karena banyak penumpang yang enggan menyeberang ke Ternate-Sofifi atau sebaliknya. Menurut Irvan, dirinya pasrah kalau nantinya diberi sanksi dari pimpinan, karena sudah sepekan ini, cuaca di laut Halmahera sangat buruk. Now that we've covered those aspects of mobil keluarga ideal terbaik indonesia, let's turn to some of the other factors that need to be considered.
Dalam keadaan normal, jarak tempuh antara Ternate ke Sofifi dengan menggunakan speedboat sekitar 40 menit, namun karena cuaca yang sangat buruk sejumlah pemilik speedboat enggan untuk beroperasi. Prakirawan Cuaca BMKG Ternate, Eko Widjayandi ketika dikonfirmasi menyatakan, ketinggian gelombang di perairan Halmahera dan Pulau Morotai dalam beberapa hari ke depan mencapai empat sampai lima meter. Ketinggian gelombang seperti itu sangat berbahaya bagi kapal nelayan berukuran kecil, termasuk kapal penumpang yang juga berukuran kecil, apalagi kapal penumpang itu dari bahan kayu dan sudah berusia tua. Menurut Eko, tingginya gelombang di perairan tersebut karena adanya angin kencang di wilayah perairan itu yang mencapai 35 knot atau 70 Km per jam. Angin kencang tersebut merupakan imbas dari adanya pusaran angin yang cukup kuat di laut Pasifik. Angin kencang di wilayah tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa hari mendatang. "Informasi mengenai kondisi cuaca di Malut, terutama ketinggian gelombang tersebut telah pula disampaikan ke berbagai pihak terkait di Malut, terutama pihak Adpel," katanya. Pihak Adpel Ternate telah menindaklanjuti informasi dari BMKG Ternate tersebut dengan mengawasi secara ketat kapal yang akan berangkat dari Pelabuhan Ternate.
Dalam keadaan normal, jarak tempuh antara Ternate ke Sofifi dengan menggunakan speedboat sekitar 40 menit, namun karena cuaca yang sangat buruk sejumlah pemilik speedboat enggan untuk beroperasi. Prakirawan Cuaca BMKG Ternate, Eko Widjayandi ketika dikonfirmasi menyatakan, ketinggian gelombang di perairan Halmahera dan Pulau Morotai dalam beberapa hari ke depan mencapai empat sampai lima meter. Ketinggian gelombang seperti itu sangat berbahaya bagi kapal nelayan berukuran kecil, termasuk kapal penumpang yang juga berukuran kecil, apalagi kapal penumpang itu dari bahan kayu dan sudah berusia tua. Menurut Eko, tingginya gelombang di perairan tersebut karena adanya angin kencang di wilayah perairan itu yang mencapai 35 knot atau 70 Km per jam. Angin kencang tersebut merupakan imbas dari adanya pusaran angin yang cukup kuat di laut Pasifik. Angin kencang di wilayah tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa hari mendatang. "Informasi mengenai kondisi cuaca di Malut, terutama ketinggian gelombang tersebut telah pula disampaikan ke berbagai pihak terkait di Malut, terutama pihak Adpel," katanya. Pihak Adpel Ternate telah menindaklanjuti informasi dari BMKG Ternate tersebut dengan mengawasi secara ketat kapal yang akan berangkat dari Pelabuhan Ternate.
No comments:
Post a Comment