BANDUNG, KOMPAS.com- Pemerintah mengklaim telah meningkatkan akses ke perguruan tinggi bagi mahasiswa dari latar belakang ekonomi kurang mampu. Salah satunya dari program beasiswa yang ditawarkan setiap tahun. Hal itu diungkapkan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh, Senin (28/2/2011) di Bandung, Jawa Barat. Nuh datang untuk bertemu dengan 150 orang perwakilan penerima beasiswa Bidik Misi di Universitas Padjadjaran bersama Rektor Ganjar Kurnia. Dia menuturkan, perguruan tinggi hanya bisa diakses 0,98 persen keluarga tidak mampu pada tahun 2003. Angka tersebut meningkat menjadi 3 persen pada tahun 2008.Akses juga meningkat menjadi6 persen pada 2010. "Artinya masih ada 94 persen mahasiswa dari latar belakang keluarga menengah atas,"kata Nuh. See how much you can learn about mobil keluarga ideal terbaik indonesia when you take a little time to read a well-researched article? Don't miss out on the rest of this great information.
Salah satu upaya yang diambil pemerintah dalam meningkatkan akses kepada perguruan tinggi adalah melalui program Bidik Misi. Beasiswa yang meliputi biaya belajar, uang buku, hingga uangsaku dimulai pada 2010 untuk 20.000 mahasiswa dan tersebar ke seluruh perguruan tinggi. Unpad menerima 500 mahasiswa peserta program ini. Dana yang dikeluarkan pemerintah untuk membayarkan biaya pendidikan kepada perguruan tinggi dalam program ini mencapai Rp 200 miliar pada tahun ini, diperkirakan meningkat menjadi Rp 400 miliar tahun mendatang untukmahasiswa yang sudah ada ditambah 30.000 peserta baru. Nuh memperkirakan program ini berlaku hingga empat tahun. Dia menjelaskan, penerimaan beasiswa tidak didasarkan pada prestasi akademis saja, melainkan pada potensi akademis. "Anak yang tidak mampu harus diselamatkan. Bebas uang pendidikan tidak cukup, juga harus ditambah uang saku," kata Nuh.
Salah satu upaya yang diambil pemerintah dalam meningkatkan akses kepada perguruan tinggi adalah melalui program Bidik Misi. Beasiswa yang meliputi biaya belajar, uang buku, hingga uangsaku dimulai pada 2010 untuk 20.000 mahasiswa dan tersebar ke seluruh perguruan tinggi. Unpad menerima 500 mahasiswa peserta program ini. Dana yang dikeluarkan pemerintah untuk membayarkan biaya pendidikan kepada perguruan tinggi dalam program ini mencapai Rp 200 miliar pada tahun ini, diperkirakan meningkat menjadi Rp 400 miliar tahun mendatang untukmahasiswa yang sudah ada ditambah 30.000 peserta baru. Nuh memperkirakan program ini berlaku hingga empat tahun. Dia menjelaskan, penerimaan beasiswa tidak didasarkan pada prestasi akademis saja, melainkan pada potensi akademis. "Anak yang tidak mampu harus diselamatkan. Bebas uang pendidikan tidak cukup, juga harus ditambah uang saku," kata Nuh.
No comments:
Post a Comment