, dan jika Anda tertarik, maka ini patut dibaca, karena Anda tidak pernah tahu apa yang Anda tidak tahu.
JAKARTA, KOMPAS.com " Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengatakan, kasus yang diduga melibatkan politisi Partai Demokrat, M Nazaruddin, menunjukkan pemberantasan korupsi di Indonesia masih bersifat tebang pilih. Jika kondisi Indonesia hendak diperbaiki bersama-sama, mantan presiden ini meminta pemberantasan korupsi dilakukan tanpa pandang bulu.
Bagaimana Anda bisa mencanangkan batas belajar lebih banyak? Bagian berikutnya mungkin berisi bahwa salah satu sedikit kebijaksanaan yang mengubah segalanya.
Megawati juga berharap partai politik yang berkuasa saat ini tidak bertindak seenaknya. "Dengan segala hormat, jangan lantaran partai penguasa lalu seenaknya sendiri. Itu seperti zaman Orde Baru saja," kata Megawati di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (26/5/2011). Meski demikian, Megawati tetap menyerahkan persoalan tersebut kepada penegak hukum, yakni Kepolisian RI, Kejaksaan Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi. "Saya serahkan masalah itu, apakah lembaga-lembaga itu akan menjadi alat kekuasaan atau bisa menjalankan tanggung jawabnya," ujarnya. Dalam beberapa pekan terakhir, dugaan keterlibatan eks Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin dalam kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games menjadi sorotan. Partai Demokrat menganggap perguliran kasus ini merusak citra partai. Senin lalu, melalui keputusan Dewan Kehormatan Demokrat, Nazaruddin dicopot dari jabatan strukturalnya di partai. Kendati demikian, ia masih berstatus sebagai wakil rakyat di Komisi VII DPR dan Bendahara Fraksi Demokrat di DPR. Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menganggap kasus Nazaruddin sebagai musibah bagi partai yang dibentuknya pada tahun 2004 itu.
Bagaimana Anda bisa mencanangkan batas belajar lebih banyak? Bagian berikutnya mungkin berisi bahwa salah satu sedikit kebijaksanaan yang mengubah segalanya.
Megawati juga berharap partai politik yang berkuasa saat ini tidak bertindak seenaknya. "Dengan segala hormat, jangan lantaran partai penguasa lalu seenaknya sendiri. Itu seperti zaman Orde Baru saja," kata Megawati di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (26/5/2011). Meski demikian, Megawati tetap menyerahkan persoalan tersebut kepada penegak hukum, yakni Kepolisian RI, Kejaksaan Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi. "Saya serahkan masalah itu, apakah lembaga-lembaga itu akan menjadi alat kekuasaan atau bisa menjalankan tanggung jawabnya," ujarnya. Dalam beberapa pekan terakhir, dugaan keterlibatan eks Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin dalam kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games menjadi sorotan. Partai Demokrat menganggap perguliran kasus ini merusak citra partai. Senin lalu, melalui keputusan Dewan Kehormatan Demokrat, Nazaruddin dicopot dari jabatan strukturalnya di partai. Kendati demikian, ia masih berstatus sebagai wakil rakyat di Komisi VII DPR dan Bendahara Fraksi Demokrat di DPR. Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menganggap kasus Nazaruddin sebagai musibah bagi partai yang dibentuknya pada tahun 2004 itu.
. Setelah Anda terbiasa dengan ide-ide ini, Anda akan siap untuk pindah ke tingkat berikutnya.
No comments:
Post a Comment