.
JAKARTA, KOMPAS.com - Persepsi media terhadap sosok Goerge Toisutta dan Arifin Panigoro, dalam kurun satu pekan terakhir, menurun drastis. Demikian yang disampaikan oleh Sunarto Ciptoharjono, Direktur Lembaga Survei Kebijakan Publik (LSKP), dalam konferensi pers yang diadajan di Hotel Grand Sahid, Rabu (4/5/2011). "Dulu Goerge Toisutta dan Arifin menjadi ikon perubahan. Tapi usai FIFA melarang keduanya maju, citra keduanya menjadi negatif," ujar Sunarto. Jika fakta
Anda out-of-date, bagaimana yang mempengaruhi tindakan dan keputusan? Pastikan Anda tidak membiarkan slip
informasi penting oleh Anda.
Sunarto menjelaskan, hasil analisis LSKP juga menunjukkan bahwa media cenderung memberitakan kelompok 78 dengan pencitraan negatif. Hal ini disebabkan kegigihan kelompok 78 melawan keputusan FIFA yang menolak kedua sosok tersebut. Hasil penelitian LSKP juga menilai, FIFA masih dianggap sebagai representasi dari sportivitas pemilihan pengurus PSSI. Sementara Komite Normalisasi sudah dipercaya oleh publik sebagai institusi yang akan menyelesaikan kisruh PSSI. Semua hasil LSKP ini didasari hasil analisis berdasarkan 6 suratkabar terkemuka di Indonesia (Kompas, Media Indonesia, Republika, Indopos, Rakyat Merdeka dan Koran Tempo) dalam kurun waktu satu pekan (25 April 2011-1 Mei 2011). Penelitian ini sendiri menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis isi, bukan survei seperti yang biasa dilakukan oleh lembaga survei pada umumnya.
Anda out-of-date, bagaimana yang mempengaruhi tindakan dan keputusan? Pastikan Anda tidak membiarkan slip
informasi penting oleh Anda.
Sunarto menjelaskan, hasil analisis LSKP juga menunjukkan bahwa media cenderung memberitakan kelompok 78 dengan pencitraan negatif. Hal ini disebabkan kegigihan kelompok 78 melawan keputusan FIFA yang menolak kedua sosok tersebut. Hasil penelitian LSKP juga menilai, FIFA masih dianggap sebagai representasi dari sportivitas pemilihan pengurus PSSI. Sementara Komite Normalisasi sudah dipercaya oleh publik sebagai institusi yang akan menyelesaikan kisruh PSSI. Semua hasil LSKP ini didasari hasil analisis berdasarkan 6 suratkabar terkemuka di Indonesia (Kompas, Media Indonesia, Republika, Indopos, Rakyat Merdeka dan Koran Tempo) dalam kurun waktu satu pekan (25 April 2011-1 Mei 2011). Penelitian ini sendiri menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis isi, bukan survei seperti yang biasa dilakukan oleh lembaga survei pada umumnya.
bisa menarik. Jika Anda masih memiliki pertanyaan yang belum terjawab tentang
, Anda mungkin menemukan apa yang Anda cari dalam artikel berikutnya.
No comments:
Post a Comment