? Informatif laporan ini dapat memberikan Anda wawasan tentang semua yang anda pernah ingin tahu tentang
.
PAMEKASAN, KOMPAS,com - Belum usai mengikuti ujian nasional, sembilan siswa SMK swasta di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, berulah dengan menggelar pesta miras. Satu di antara mereka bernama Anis Jamil (18), berhasil diamankan anggota kepolisian sektor Tlanakan, Pamekasan. Sementara delapan rekannya berhasil kabur. Kepala Polsek Tlanakan AKP Bambang Sugiharto saat ditemui sejumlah wartawan mengatakan, informasi adanya pesta miras oleh kesembilan siswa tersebut dari salah satu pengawas ujian nasional di pondok pesantren Al Falah, Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan. Benar-benar ide yang baik untuk menyelidiki sedikit lebih dalam subjek
. Apa yang Anda pelajari dapat memberikan kepercayaan diri yang Anda butuhkan untuk usaha di daerah baru.
"Anggota yang melakukan penjagaan Unas di pesantren tersebut langsung bergerak ke tempat kejadian perkara untuk melakukan penangkapan," kata Bambang. Saat penangkapan, kesembilan siswa sempat kejar-kejaran dengan petugas. Namun satu dari mereka bernama Anis Jamil sial, karena terperosok ke sungai. Sehingga polisi mudah meringkusnya. Ia kemudian dibawa ke Mapolsek Tlanakan untuk dimintai keterangan. Dari keterangan yang diperoleh dari tersangka, kedelapan rekannya masing-masing Bahrul, Arif, Taufiq, Aris, Toni, Elyas, Juri, Agung. Kedelapan siswa tesebut, kata Bambang, sudah dipanggil melalui orang tua mereka. "Mereka harus menandatangani perjanjian untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya, dengan diketahui oleh orang tuanya," tambah Bambang.
. Apa yang Anda pelajari dapat memberikan kepercayaan diri yang Anda butuhkan untuk usaha di daerah baru.
"Anggota yang melakukan penjagaan Unas di pesantren tersebut langsung bergerak ke tempat kejadian perkara untuk melakukan penangkapan," kata Bambang. Saat penangkapan, kesembilan siswa sempat kejar-kejaran dengan petugas. Namun satu dari mereka bernama Anis Jamil sial, karena terperosok ke sungai. Sehingga polisi mudah meringkusnya. Ia kemudian dibawa ke Mapolsek Tlanakan untuk dimintai keterangan. Dari keterangan yang diperoleh dari tersangka, kedelapan rekannya masing-masing Bahrul, Arif, Taufiq, Aris, Toni, Elyas, Juri, Agung. Kedelapan siswa tesebut, kata Bambang, sudah dipanggil melalui orang tua mereka. "Mereka harus menandatangani perjanjian untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya, dengan diketahui oleh orang tuanya," tambah Bambang.
bisa bingung oleh informasi yang menyesatkan. Cara terbaik untuk membantu mereka yang disesatkan adalah dengan lembut benar mereka dengan kebenaran yang Anda pelajari di sini.
No comments:
Post a Comment