akurat? Perhatikan paragraf berikut dan membandingkan apa yang Anda ketahui untuk info terbaru di
.
SOLO, KOMPAS.com " Pembobolan rekening nasabah oleh pegawai bank kembali terjadi. Kali ini hal itu terjadi di Kota Solo dengan modus memalsukan kartu tanda penduduk dan buku tabungan nasabah yang dibobol. Aktor intelektual yang menjadi pegawai bank tersebut masih dalam pengejaran. Kepolisian Resor Kota Surakarta menangkap dua tersangka pelaku lapangan, yaitu Ahmad Hasyim Rifai dan Danang. Kepala Polresta Surakarta Komisaris Besar Nana Sudjana di Kota Solo, Selasa (12/4/2011), mengatakan, kedua pelaku beraksi atas permintaan laki-laki berinisial W yang bekerja di BRI. Nana menjelaskan, W yang berasal dari Malang, Jawa Timur, itu memalsukan KTP dan buku tabungan salah satu nasabah BRI. Namun, foto di KTP diisi dengan foto Ahmad. Dengan bekal KTP palsu itu, Ahmad membuka rekening baru di BRI cabang lain atas nama nasabah tersebut. Sepertinya informasi baru ditemukan tentang sesuatu setiap hari. Dan topik
tidak terkecuali. Jauhkan membaca untuk mendapatkan berita lebih segar tentang
.
Setelah berhasil membuka rekening baru, Ahmad memindahkan dana dari rekening nasabah ke rekening baru sejumlah Rp 553 juta. Uang sebesar itu kemudian diambil melalui anjungan tunai mandiri dan penarikan di bank selama beberapa kali hingga tersisa Rp 109.332. Kepolisian juga telah menyita barang bukti berupa mobil Honda Jazz dengan nomor polisi AD 8505 D yang dibeli oleh Danang dari hasil rampasan dana nasabah. Ada pula 10 gelang emas, ponsel Nokia N900, 11 slip penarikan tunai, dan formulir aplikasi pembukaan rekening. Danang juga masih membawa uang sebesar Rp 5,8 juta. Ahmad mengatakan, hubungannya dengan W sebatas teman nongkrong. Ahmad mengaku hanya diminta melakukan hal tersebut oleh W dan dijanjikan akan mendapat bagian dari rencana tersebut. Namun, hingga kini dia mengaku belum mendapat apa-apa. Pembobolan tersebut dimulai sejak Januari 2011. Hingga 15 Maret 2011, kepala cabang BRI tempat W bekerja, Hadi Susilo, merasa curiga dan melaporkan W ke kepolisian. W yang segera kabur dari pekerjaannya hingga kini keberadaannya tidak diketahui. "Kami masih akan terus mengejar tersangka W yang diduga menjadi pelaku utama pembobolan dana nasabah. W membuat semua dokumen. Modus pembobolan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Nana.
tidak terkecuali. Jauhkan membaca untuk mendapatkan berita lebih segar tentang
.
Setelah berhasil membuka rekening baru, Ahmad memindahkan dana dari rekening nasabah ke rekening baru sejumlah Rp 553 juta. Uang sebesar itu kemudian diambil melalui anjungan tunai mandiri dan penarikan di bank selama beberapa kali hingga tersisa Rp 109.332. Kepolisian juga telah menyita barang bukti berupa mobil Honda Jazz dengan nomor polisi AD 8505 D yang dibeli oleh Danang dari hasil rampasan dana nasabah. Ada pula 10 gelang emas, ponsel Nokia N900, 11 slip penarikan tunai, dan formulir aplikasi pembukaan rekening. Danang juga masih membawa uang sebesar Rp 5,8 juta. Ahmad mengatakan, hubungannya dengan W sebatas teman nongkrong. Ahmad mengaku hanya diminta melakukan hal tersebut oleh W dan dijanjikan akan mendapat bagian dari rencana tersebut. Namun, hingga kini dia mengaku belum mendapat apa-apa. Pembobolan tersebut dimulai sejak Januari 2011. Hingga 15 Maret 2011, kepala cabang BRI tempat W bekerja, Hadi Susilo, merasa curiga dan melaporkan W ke kepolisian. W yang segera kabur dari pekerjaannya hingga kini keberadaannya tidak diketahui. "Kami masih akan terus mengejar tersangka W yang diduga menjadi pelaku utama pembobolan dana nasabah. W membuat semua dokumen. Modus pembobolan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Nana.
.
No comments:
Post a Comment