KOMPAS.com - Menua tidak selalu mengindikasikan hal-hal buruk akan datang. Ungkapan bahwa "kebijaksanaan muncul seiring bertambahnya usia" mungkin benar adanya. Walau tak semua mungkin akan merasakannya, namun sebuah penelitan terbaru yang dimuat Journal of Social Sciences and Medicine menunjukkan bahwa ketika bertambah usia, kita tumbuh dengan perasaan yang lebih bahagia dan puas. Memang tampak kontra-intuitif, tetapi ini memang terbukti dialami oleh pria maupun wanita di Amerika Selatan dan beberapa belahan dunia. Bagaimana hal ini terjadi? Berikut adalah beberapa alasannya : 1. Mencapai titik rendah pada usia 44 tahun Riset para ahli di Amerika Selatan dan Inggris berdasarkan data yang dikumpulkan dari pria dan wanita di 80 negara selama 35 tahun mengungkapkan, terlepas dari jenis kelamin, kebangsaan atau status ekonomi, manusia cenderung mengalami kesejahteraan dalam bentuk kurva "u" dengan tahun terkecil terpenuhi jatuh pada usia awal hingga pertengahan 40-an. Sehingga, semakin usia meningkat, kesejahteraan pun turut meningkat. Semakin banyak informasi otentik tentang
Anda tahu, semakin banyak orang mungkin adalah untuk mempertimbangkan Anda ahli
. Baca terus untuk fakta
bahkan lebih yang Anda dapat berbagi.
2. Cara pandang membaik saat mencapai usia 50 Peneliti yang mempelajari mengenai usia pertengahan juga menemukan bukti serupa bahwa setelah kita mencapai usia 40-an--atau setelah mengalami "krisis paruh baya"--suasana hati (mood) kita membaik, begitu juga dengan berbagai hal lainnya. Ini mungkin terjadi karena kita telah semakin cerdas, setidaknya mengenai beberapa hal. Beberapa jenis beban mental juga sebenarnya menjadi lebih mudah ketika kita menginjak usia 50 hingga 60-an, karena kita menerapkan akumulasi pengetahuan atau "crystallized intelligence" terhadap informasi baru. 3. Kita menjadi lebih "goal-oriented." Pada usia 20 hingga 30-an, kita mengatur standar yang tinggi terhadap diri sendiri baik secara personal maupun profesional. Jika kita tidak mencapai tujuan tersebut dengan standar yang diinginkan saat mencapai 40-an, inilah saat dimana kita cenderung mengalami depresi dan ketidakpuasan yang terkait dengan usia menengah. Tetapi, ketika berusia 50-an, kita menjadi lebih realistis, lebih mementingkan hal-hal yang benar-benar penting yang dapat memberikan rasa pemenuhan (fulfillment), sehingga kemudian kita mulai dapat mengatur tujuan yang baru dan kembali fokus untuk mencapainya. 4. Menemukan kepuasan di dalam pencapaian Jika kita menghabiskan awal dekade kedewasaan dengan mengidentifikasi diri seperti lirik lagu "(Can't Get No) Satisfaction" dari Rolling Stones. Tidak demikian halnya ketika usia mencapai 50 dan 60-an, karena di pada tahap ini kita cenderung mengubah cara pandang dan hati kita. Setelah memeriksa realita pada usia 40an dan merumuskan kembali tujuan serta pembaruan, kita menjadi lebih bisa menggunakan sisa usia dengan melihat segala sesuatu dengan jelas dan menghargai proses darimana kita berasal, bagaimana kita dapat sampai di sana, dan apa saja yang telah kita capai di sepanjang jalan.
Anda tahu, semakin banyak orang mungkin adalah untuk mempertimbangkan Anda ahli
. Baca terus untuk fakta
bahkan lebih yang Anda dapat berbagi.
2. Cara pandang membaik saat mencapai usia 50 Peneliti yang mempelajari mengenai usia pertengahan juga menemukan bukti serupa bahwa setelah kita mencapai usia 40-an--atau setelah mengalami "krisis paruh baya"--suasana hati (mood) kita membaik, begitu juga dengan berbagai hal lainnya. Ini mungkin terjadi karena kita telah semakin cerdas, setidaknya mengenai beberapa hal. Beberapa jenis beban mental juga sebenarnya menjadi lebih mudah ketika kita menginjak usia 50 hingga 60-an, karena kita menerapkan akumulasi pengetahuan atau "crystallized intelligence" terhadap informasi baru. 3. Kita menjadi lebih "goal-oriented." Pada usia 20 hingga 30-an, kita mengatur standar yang tinggi terhadap diri sendiri baik secara personal maupun profesional. Jika kita tidak mencapai tujuan tersebut dengan standar yang diinginkan saat mencapai 40-an, inilah saat dimana kita cenderung mengalami depresi dan ketidakpuasan yang terkait dengan usia menengah. Tetapi, ketika berusia 50-an, kita menjadi lebih realistis, lebih mementingkan hal-hal yang benar-benar penting yang dapat memberikan rasa pemenuhan (fulfillment), sehingga kemudian kita mulai dapat mengatur tujuan yang baru dan kembali fokus untuk mencapainya. 4. Menemukan kepuasan di dalam pencapaian Jika kita menghabiskan awal dekade kedewasaan dengan mengidentifikasi diri seperti lirik lagu "(Can't Get No) Satisfaction" dari Rolling Stones. Tidak demikian halnya ketika usia mencapai 50 dan 60-an, karena di pada tahap ini kita cenderung mengubah cara pandang dan hati kita. Setelah memeriksa realita pada usia 40an dan merumuskan kembali tujuan serta pembaruan, kita menjadi lebih bisa menggunakan sisa usia dengan melihat segala sesuatu dengan jelas dan menghargai proses darimana kita berasal, bagaimana kita dapat sampai di sana, dan apa saja yang telah kita capai di sepanjang jalan.
No comments:
Post a Comment