BATAM, KOMPAS.com - Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Johor Bahru, Malaysia, kemungkinan akan mengirim staf ke Kabupaten Trenggalek di Jawa Timur. Hal ini sehubungan dengan penemuan mayat di perairan Malaysia yang diduga berasal dari kabupaten tersebut. "Jika diperlukan, kami akan mengirim staf ke Trenggalek untuk mengecek langsung dengan pihak keluarga. Tapi keputusan untuk itu (mengirim atau tidak mengirim) akan ditentukan besok Senin dalam rapat koordinasi dengan Jakarta," kata Pejabat Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Djudjur Hutagalung di Johor Bahru, Malaysia, Minggu (5/6/2011). Pada Rabu (1/6/2011), sebuah kapal cepat pengangkut 24 tenaga kerja ilegal asal Indonesia karam di perairan Malaysia akibat diterjang ombak. Kapal berbahan fiber itu berangkat dari Johor Bahru, Malaysia, tujuan Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Kadang-kadang aspek yang paling penting dari subjek tidak segera jelas. Jauhkan membaca untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.
Sebanyak 17 korban ditemukan selamat. Sementara tujuh lainnya dilaporkan hilang dan sejauh ini belum ada pihak berwenang yang bisa memastikan identitas mereka. Selama tiga hari belakangan, tujuh mayat ditemukan di perairan Malaysia. Dugaan awal, mereka adalah tujuh TKI ilegal yang hilang itu. Salah satu di antaranya, mengacu pada KTP yang ditemukan dalam celana mayat, bernama Sumangin asal Kabupaten Trenggalek. Sehubungan dengan informasi awal itu, KJRI kemungkinan akan mengecek langsung ke Kabupaten Trenggalek. Sementara identitas enam mayat lainnya, menurut Djudjur, belum ada keterangan.
Sebanyak 17 korban ditemukan selamat. Sementara tujuh lainnya dilaporkan hilang dan sejauh ini belum ada pihak berwenang yang bisa memastikan identitas mereka. Selama tiga hari belakangan, tujuh mayat ditemukan di perairan Malaysia. Dugaan awal, mereka adalah tujuh TKI ilegal yang hilang itu. Salah satu di antaranya, mengacu pada KTP yang ditemukan dalam celana mayat, bernama Sumangin asal Kabupaten Trenggalek. Sehubungan dengan informasi awal itu, KJRI kemungkinan akan mengecek langsung ke Kabupaten Trenggalek. Sementara identitas enam mayat lainnya, menurut Djudjur, belum ada keterangan.
. Kami dapat menyediakan Anda dengan beberapa fakta di atas, tetapi masih ada banyak lagi untuk menulis tentang dalam artikel berikutnya.
No comments:
Post a Comment