MAKASSAR, KOMPAS.com - Rumah Tahanan kelas I Makassar, Sulawesi Selatan, kembali diperketat menyusul kerusuhan di Lapas Kerobokan, Provinsi Bali belum lama ini. "Kami melakukan pengawasan lebih ketat dari biasanya pada blok tahahan narkoba, karena sangat rawan peredaran narkoba. Ini dilakukan untuk mencegah adanya benturan serta konflik," kata Kepala Seksi Adimistrasi, Rutan Makassar, Muhammad Ilyas di Makassar, Minggu (26/6/2011). Ia mengatakan, terjadinya insiden di Lapas kerobokan, Bali, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi di Rutan Makassar. Oleh sebab itu, menjadi prioritas utama bagi pegawai untuk melakukan pengawasan dan pengamanan. Pengetahuan dapat memberikan keuntungan yang nyata. Untuk memastikan Anda mendapat informasi tentang
, terus membaca.
"Pemeriksaan dan pengeledahan dilakukan dua kali, siang dan malam menjelang tidur. Sebab sangat rawan peredaran narkoba antara sesama tahanan," ungkapnya. Selain itu, kata dia, bukan hanya pengawasan dan pengamanan diperketat, di dalam pos penjagaan bagi pembesuk yang ingin membesuk tahahan pun di jaga ekstra ketat. Hal itu dilaksanakan menyusul adanya dugaan peredaran narkoba dan isu kerusuhan dapat diredam. "Selain penjagaan di dalam diperketat, diluar pun juga diperketat, sehingga setiap pembesuk tahanan yang membawa bawaan juga diperiksa secara teliti. Sampai saat ini belum ditemukan, tetapi pengawasan dan pengamanan terus dilakukan," ujarnya. Sebelumnya, kerusuhan di Bali berujung pada pengrusakan diwarnai bentrok di Lapas kerobokan, Bali, Sabtu, (25/6/2011) dinihari. Hal itu dilatarbelakangi penolakan atas razia Badan Narkotika Nasional (BNN) yang melakukan "sweeping" dengan mencari tahanan bernama Hariadi. Mantan anggota densus 88 itu diduga bandar narkoba dilapas tersebut.
"Pemeriksaan dan pengeledahan dilakukan dua kali, siang dan malam menjelang tidur. Sebab sangat rawan peredaran narkoba antara sesama tahanan," ungkapnya. Selain itu, kata dia, bukan hanya pengawasan dan pengamanan diperketat, di dalam pos penjagaan bagi pembesuk yang ingin membesuk tahahan pun di jaga ekstra ketat. Hal itu dilaksanakan menyusul adanya dugaan peredaran narkoba dan isu kerusuhan dapat diredam. "Selain penjagaan di dalam diperketat, diluar pun juga diperketat, sehingga setiap pembesuk tahanan yang membawa bawaan juga diperiksa secara teliti. Sampai saat ini belum ditemukan, tetapi pengawasan dan pengamanan terus dilakukan," ujarnya. Sebelumnya, kerusuhan di Bali berujung pada pengrusakan diwarnai bentrok di Lapas kerobokan, Bali, Sabtu, (25/6/2011) dinihari. Hal itu dilatarbelakangi penolakan atas razia Badan Narkotika Nasional (BNN) yang melakukan "sweeping" dengan mencari tahanan bernama Hariadi. Mantan anggota densus 88 itu diduga bandar narkoba dilapas tersebut.
No comments:
Post a Comment