.
MANCHESTER, KOMPAS.com - Mantan kiper Manchester United (MU), Massimo Taibi, mengaku memahami perasaan David De Gea yang kini sedang menjadi bulan-bulanan media Inggris menyusul dua blunder-nya. Menurut Taibi, De Gea harus tetap fokus dan tak memikirkan semua kritikan yang ditujukan kepadanya. Nasib De Gea kurang lebih sama dengan Taibi. Kedua kiper itu didatangkan "Setan Merah" dengan harga mahal, namun bermain mengecewakan pada laga-laga pertama bersama MU. "The Red Devils" mendatangkan Taibi dari Venezia pada 1999 sebagai pengganti Peter Schmeichel. Sayangnya, Taibi terlalu banyak membuat blunder. Dalam empat partai pertama, ia kebobolan 11 gol. Alhasil, manajer Sir Alex Ferguson pun kesal dan tak mau lagi memasangnya di depan gawang. Jika Anda dasar apa yang Anda lakukan pada informasi yang tidak akurat, Anda mungkin akan tidak menyenangkan terkejut oleh konsekuensi. Pastikan Anda mendapatkan cerita
keseluruhan dari sumber-sumber informasi.
"Ferguson mengajarkan saya banyak hal. Ia seperti seorang jenderal. Ia bagus dalam memberi perintah, tetapi ketika kehilangan kesabaran, ia akan benar-benar marah. Dan, ia benar-benar mengamuk di ruang ganti setelah pertandingan lawan Chelsea (Taibi kebobolan lima gol). Setelah itu, Ferguson yang sangat saya hormati dan merupakan manajer top, memutuskan untuk tidak memainkan saya lagi," jelas Taibi. Kini, De Gea hampir memiliki nasib yang serupa. Dalam dua partai perdananya, kiper asal Spanyol itu membuat dua blunder yang membuat gawangnya kebobolan. Media-media Inggris pun meyakini De Gea akan bernasib sama seperti Taibi. "Menjadi kiper United tidak mudah, tapi David masih bisa melakukannya. Ia baru 20 tahun dan ia memiliki potensi untuk menjadi kiper kelas dunia. United ingin segalanya serbacepat. Saya hanya di sana beberapa bulan, dan saya membuat beberapa kesalahan dan langsung pindah. David masih membutuhkan waktu." "Ia harus tetap tenang dan orang-orang jangan mengkritiknya terus. Ia akan memiliki kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan potensinya untuk menjadi aset besar United selama 15 tahun ke depan. Ia harus tetap tenang dan tidak khawatir tentang apapun," pungkas Taibi. (SUN)
keseluruhan dari sumber-sumber informasi.
"Ferguson mengajarkan saya banyak hal. Ia seperti seorang jenderal. Ia bagus dalam memberi perintah, tetapi ketika kehilangan kesabaran, ia akan benar-benar marah. Dan, ia benar-benar mengamuk di ruang ganti setelah pertandingan lawan Chelsea (Taibi kebobolan lima gol). Setelah itu, Ferguson yang sangat saya hormati dan merupakan manajer top, memutuskan untuk tidak memainkan saya lagi," jelas Taibi. Kini, De Gea hampir memiliki nasib yang serupa. Dalam dua partai perdananya, kiper asal Spanyol itu membuat dua blunder yang membuat gawangnya kebobolan. Media-media Inggris pun meyakini De Gea akan bernasib sama seperti Taibi. "Menjadi kiper United tidak mudah, tapi David masih bisa melakukannya. Ia baru 20 tahun dan ia memiliki potensi untuk menjadi kiper kelas dunia. United ingin segalanya serbacepat. Saya hanya di sana beberapa bulan, dan saya membuat beberapa kesalahan dan langsung pindah. David masih membutuhkan waktu." "Ia harus tetap tenang dan orang-orang jangan mengkritiknya terus. Ia akan memiliki kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan potensinya untuk menjadi aset besar United selama 15 tahun ke depan. Ia harus tetap tenang dan tidak khawatir tentang apapun," pungkas Taibi. (SUN)
, orang lain yang perlu tahu tentang
akan mulai aktif mencari Anda.
No comments:
Post a Comment